Amerika Bakal Terapkan Travel Ban ke Lebih 30 Negara, Termasuk Indonesia?

PENUTUR.COM — Pemerintah Amerika Serikat dikabarkan tengah meninjau perluasan daftar negara yang akan masuk dalam kebijakan larangan perjalanan (travel ban).

Menurut Menteri Keamanan Dalam Negeri, Kristi Noem, jumlahnya bisa melampaui 30 negara, sejalan dengan evaluasi yang terus dilakukan Presiden Donald Trump.

Dalam wawancara dengan Fox News pada Kamis (4/12), Noem tidak mengungkap angka pasti, namun memastikan proses peninjauan berlangsung intensif.

Ia menyebut pertimbangannya sederhana: apakah negara asal memiliki pemerintahan yang stabil, mampu mempertahankan keamanan domestik, dan dapat mendukung proses pemeriksaan latar belakang bagi warganya yang ingin masuk ke AS.

Awal pekan ini, Noem telah menyatakan bahwa ia mendorong adanya “larangan perjalanan penuh” terhadap negara-negara yang menurutnya membuat AS kewalahan menghadapi pelaku kekerasan, mereka yang memanfaatkan sistem imigrasi, serta pencari tunjangan.

Isu ini kembali mengemuka setelah Presiden Trump pada 28 November mengancam akan menghentikan migrasi secara permanen dari negara-negara yang ia label sebagai “negara dunia ketiga”.

Ucapan itu muncul dua hari setelah terjadi penembakan di dekat Gedung Putih pada 26 November, yang menewaskan seorang anggota Garda Nasional dan melukai satu lainnya dilansir Antara.

Pelaku penembakan adalah pria Afghanistan berusia 29 tahun, yang sebelumnya memperoleh suaka pada April 2024 dan masuk ke AS pada 2021 setelah penarikan pasukan Amerika dari Afghanistan.

Menurut laporan, pelaku pernah bekerja dengan sejumlah lembaga pemerintah AS, termasuk CIA.

Insiden tersebut memicu pengetatan sementara terhadap penerbitan visa baru dan proses suaka bagi warga Afghanistan.

Selain itu, perhatian publik kembali tertuju pada perintah eksekutif yang diterbitkan Juni lalu, yang membatasi akses masuk dari 19 negara karena lemahnya proses pemeriksaan, pelanggaran izin tinggal, serta penolakan deportasi.