Siti Fadilah Supari Minta Pemerintah Perhatikan Dampak Penyebaran Nyamuk Wolbachia
Share
PENUTUR.COM – Penyebaran nyamuk Wolbachia masih menimbulkan polemic di masyarakat, ada yang setujum tak sedikit pula yang menolak.
Meski begitu, hingga saat ini pemerintah telah melakukan penyebaran nyamuk di lima kota di Indonesia antara lain, Yogyakarta, Jakarta Barat, Bandung, Kupang dan Bontang.
Pemerintah meyakini nyamuk wolbachia dinilai mampu untuk mengendalikan penyakit demam berdarah (DBD) termasuk menghentikan penyebaran virus dengue dalam tubuh nyamuk Aedes Aegypti.
Terkait maraknya polemicyang muncul, mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari telah meminta kepada pemerintah untuk memperhatikan dampak dari nyamuk Wolbachia ini.
Ia menceritakan bahwa program penyebaran nyamuk Wolbachia pertama kali dilakukan oleh orang Australia yang kemudian diikuti oleh peneliti dari Universitas Gadjah Mada.
Peneliti UGM ini, lanjut Siti Fadilah merasa tertarik mengingat Indonesia termasuk Negara yang memiliki kasus DMD yang tinggi.
Kemudian sang peneliti ini mengembangkan teknologi Wolbachia dengan mengawinkan nyamuk jantan yang sudah diberi bakteri Wolbachia dengan nyamuk betina biasa.
“Proses ini sebenarnya merupakan proses yang dilakukan secara alami, tapi namanya tetap ini adalah rekayasa genetica,” kata Siti Fadilah, dikutip dari TikTok @siti_fadilah_supari.
Hasil dari nyamuk Wolbachia ini telah dilakukan uji coba pertama kali di Yogyakarta dan Kabupaten Bantul pada tahun 2022.
Dari hasil tersebut dapat menurunkan angka demam berdarah hingga 77 persen di lapangan, dan 86 persen di rumah sakit.
Kendati demikian, Siti Fadilah mengatakan meski dapat menurunkan kasus DBD. Namun, sejak ia menjabat sebagai menteri kesehatan Indonesia tidak pernah mengalami kasus DBD yang melonjak tinggi.
“Pada tahun-tahun ini demam berdarah tidak menjadi berita yang mengejutkan, demam berdarah toh sudah terkendali dengan program dari kemenkes,” ucapnya.
Menurut Siti Fadilah dengan menggunakan metode nyamuk Wolbachia untuk menangani DBD hanya akan mengganggu lingkungan dan merugikan masyarakat setempat.
Maka dari itu, mantan menteri kesehatan ini meminta kepada pemerintah untuk lebih memperhatikan efek jangka panjang dari penyebaran nyamuk Wolbachia.