Belum Memiliki Anak Bukan Berarti Mandul
Share
PENUTUR.COM – Anak adalah kebahagiaan dalam rumah tangga. Sayangnya, tidak semua pasangan diberi kemudahan memiliki anak.
Ada banyak pasangan lain yang sulit memiliki anak, bahkan ketika usia pernikahannya sudah mencapai belasan tahun.
Jumlah perempuan usia subur yang kesulitan memiliki anak tidak dapat diketahui dengan pasti. Kenapa? Saat ini muncul gaya hidup “childfree”, dimana pasangan menikah sengaja tidak ingin memiliki anak.
Prevalensi perempuan berusia 15-49 tahu yang hidup childfree di Indonesia saat ini sekitar 8% demikian menurut data Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2022.
Seiring dengan itu, data hasil Sensus Penduduk menunjukkan bahwa total fertility rate (TFR) Indonesia terus menurun. Di tahun 1970-an masih di ata 5% pada 2021 menjadi 2,41% dan 2022 menjadi 2,18%.
TFR merupakan rata-rata jumlah anak yang dilahirkan oleh perempuan selama masa reproduksinya.
Gerakan Childfree
Di seluruh dunia, termasuk Indonesia, semakin banyak pasangan menerapkan childfree, tidak memiliki anak.
Faktor pendorong terbesar adalah finansial karena biaya hidup dan pendidikan yang tinggi.
Faktor individualisme, mengutamakan diri sendiri, juga mendorong gaya hidup childfree. Dengan alasan belum siap secara mental, punya trauma masa kecil atau trauma terhadap orang tua, pasangan memutuskan childfree.
Mengutamakan karir dan kehidupan pribadi/pasangan juga menjadi motivasi pasangan untuk menghindari punya anak.
Mandul, Tidak Subur, atau Kurang Subur?
Di luar gaya hidup childfree, banyak juga pasangan yang menginginkan anak namun tidak kunjung mendapat anak.
Kemungkinannya istri atau suami kurang subur (infertil). Istilah infertil sebaiknya diartikan sebagai kurang subur dan bukannya tidak subur atau mandul.
Orang-orang infertil adalah orang-orang yang kemampuannya untuk hamil lebih rendah dari orang normal. Jadi kemungkinan untuk hamil tetap ada.
Saat ini selalu ada cara agar orang bisa hamil. Pada kasus tertentu, yang sangat jarang, memang bisa saja terjadi seorang laki-laki tidak mempunyai sperma sama sekali dan ini baru disebut mandul.
Namun, teknologi saat ini menyediakan berbagai cara agar sperma tetap ada. Caranya, dengan donor sperma atau pengambilan sperma secara langsung dari buah zakar atau di saluran sperma, tanpa perlu dikeluarkan dulu melalui masturbasi.
Begitu pula, tidak ada istilah perempuan mandul. Perempuan yang karena suatu hal kedua indung telurnya diangkat, tidak bisa hamil normal. Namun, masih dapat dilakukan donor sel telur.
Bagi mereka yang sel telurnya tidak bisa tumbuh, sekarang ini tersedia teknologi in vitro maturation.
Teknologi ini bisa mengambil sel telur yang masih mentah kemudian mematangkannya di luar baru kemudian dilakukan proses bayi tabung seperti biasa.
Seorang wanita yang karena suatu sebab rahimnya harus diangkat meskipun mempunyai sel telur yang bagus, dapat dilakukan surrogate mother atau menumpang pada rahim orang lain.
Perempuan dan laki-laki menyumbang porsi yang sama dalam kasus perempuan tidak hamil.
Jika dihitung-hitung, 40 – 45 persen faktor tidak hamil disebabkan oleh istri; 40 – 45 persen disebabkan suami; sedangkan sisanya 10 – 20 persen disebabkan faktor penyebab yang tidak diketahui.
Karena itu, suami dan istri harus datang secara bersama saat pemeriksaan masalah kesuburan. Kalau terdapat kelainan, keduanya bisa diobati sekaligus.
Menilai Infertilitas
Infertil terdiri dari beberapa jenis. Yang terpenting adalah infertilitas pasangan.
Pada jenis infertilitas ini, pasangan suami istri tidak bisa mempunyai anak. Tapi, bisa saja, sang suami atau istri bisa mempunyai anak dengan pasangan lain; atau mereka telah mempunyai anak dengan suami atau istri sebelumnya.
Pada perempuan dikenal infertilitas primer atau sekunder.
Dikatakan infertilitas primer bila ia belum pernah hamil sebelumnya. Keguguran termasuk infertilitas karena yang bersangkutan terbukti belum pernah melahirkan; sementara bila perempuan hamil dan melahirkan bayi lahir dinamakan fertil.
Kalau seorang perempuan pernah hamil dan melahirkan, kemudian susah hamil untuk berikutnya dinamakan infertilitas sekunder.
Begitupun pada pria. Kalau seorang pria belum pernah menghamili disebut infertilitas primer; tetapi kalau dulu ia pernah menghamili tapi sekarang tidak bisa, ia disebut infertilitas sekunder.
Secara umum pasangan suami istri yang melakukan hubungan seks satu kali pada masa subur mempunyai peluang hamil yang tidak terlalu tinggi.
Tetapi bila dilakukan secara berulang, maka kemungkinan hamilnya menjadi cukup tinggi. Dari 100 orang yang menikah, yang langsung hamil pada satu bulan pertama hanya 25 orang atau 25 persen.
Dalam 3 bulan bisa sekitar 60 persen yang hamil dan dalam kurun waktu satu tahun 85 persen sudah hamil. Jadi, pasangan normal sebagian besar memerlukan waktu satu tahun untuk hamil.
Tanda subur atau kurang subur bisa dilihat bila setelah 12 bulan melakukan hubungan seks secara teratur dan tanpa memakai alat kontrasepsi, sang istri masih belum hamil. Kalau sudah begini, pasangan ini harus cepat memeriksakan diri.
Pemeriksaan pada suami lebih gampang dilakukan, sedangkan pemeriksaan pada istri lebih rumit. Pemeriksaan meliputi tanda-tanda fisik, tinggi badan, berat badan, dan umur. Kemudian, diperiksa juga kondisi seks sekunder.
Bila ternyata bermasalah, selanjutkan dilakukan analisis penyebab infertil. Penyebab tidak hamil pada wanita yang paling banyak adalah faktor gangguan di saluran telur karena saluran telur tersumbat atau infeksi; dan masalah gagalnya produksi sel telur.
Hamil tidaknya seseorang ditentukan oleh empat faktor yaitu, pertama, ada hubungan seks yang normal; kedua, hubungan seks dilakukan pada saat usia subur; ketiga, ada sperma yang normal; keempat, ada sel telur yang bagus dan tumbuh secara teratur setiap bulannya.
Sel telur tersebut harus bisa pecah bila dibuahi oleh sperma.
Kalau setelah berhubungan tetap tidak hamil, salah satu syarat tersebut tidak dipenuhi.
Untuk menentukan syarat mana yang tidak dipenuhi, dapat dilakukan tes pemeriksaan laboratorium. Misalnya, tes untuk menentukan kualitas dan jumlah sperma.
Penyebab Umum Infertilitas
Sejumlah kondisi dapat menghambat perempuan untuk hamil seperti endometriosis dan penyakit radang panggul.
Endometriosis adalah suatu penyakit dimana kelenjar dinding rahim tumbuh abnormal di luar rongga rahim. Kelenjar ini tumbuh di mana sehingga menghambat proses kehamilan.
Penyakit radang panggul adalah salah satu kondisi yang disebabkan oleh infeksi penyakit menular seksual, infeksi kuman (contohnya klamidia dan TBC).
Bila tidak diobati dengan benar, kuman bisa mengakibatkan kerusakan pada mulut rahim, dinding rahim, saluran telur bahkan di rongga perut. Kerusakan tersebut mengakibatkan organ reproduksi tidak berfungsi normal. Jadi, jangan anggap remeh penyakit infeksi tersebut.
Sebanyak 80 persen dari perempuan infertil disebabkan oleh penyakit radang panggul. Sisanya disebabkan karena kelainan hormon.
Penyakit radang panggul umumnya tidak bergejala. Namun, diagnosis penyakit radang panggul dapat dideteksi dengan tanda-tanda berikut: temperatur tubuh lebih dari 38 derajat Celsius, keputihan yang berlebihan, adanya endapan eritrosit dari hasil pemeriksaan menggunakan laparoskopi, dan uji pembiakan bakteri Chlamidia trachomatis dan Neiserria gonorrhoeae yang positif.
Kuman tersebut merupakan penyebab penyakit menular seksual. Selain itu, pemeriksaan darah di laboratorium bisa menunjukkan kenaikan antibodi karena adanya infeksi.
Risiko tinggi untuk mendapatkan penyakit radang panggul adalah usia muda dibandingkan usia tua, tinggal di perkotaan daripada di pedesaan, dan pasangan yang pernah terinfeksi penyakit menular seksual.
Pencegahannya dapat dilakukan dengan melakukan hubungan seks yang aman, penggunaan kondom atau penghalang lainnya (seperti diafragma dan spermisida). Selain itu, lakukan pemeriksaan lebih awal bila anda termasuk risiko tinggi.
Pada laki-laki, beberapa keadaan juga harus diwaspadai karena dapat menyebabkan infertil. Sebanyak 40-50 persen laki-laki yang infertil disebabkan oleh varicocel atau perbesaran pembuluh darah di kantung skrotum akan menganggu produksi sperma.
Penyebab lainnya: sumbatan di saluran sperma, testis yang tidak turun (kriptorkismus), alergi, kesulitan ereksi dan ejakulasi, sperma yang tidak bisa matang, dan konsumsi obat-obatan (antara lain obat jamur, antihipertensi, dan antibiotik).
Pengobatannya dilakukan dengan menggunakan operasi yaitu dengan membuat jalan baru. Dengan cara ini, keberhasilannya mencapai 60-80 persen.
Pencegahan Ketidaksuburan
Pada perempuan, siklus haid yang tidak teratur atau haid yang terasa sakit sekali, bisa menjadi pertanda adanya gangguan dan proses produksi sel telurnya.
Selain itu, berat badan yang berlebihan atau terlalu kurang bisa mengganggu fungsi indung telur, sehingga terjadi gangguan ovulasi yang menyebabkan infertil.
Konsumsi obat-obatan tertentu seperti transqualizers harus dicermati karena dapat mempengaruhi ovulasi.
Olahraga dalam kadar yang cukup sangat diperlukan untuk menjaga kesehatan secara umum. Hindari stress dan depresi juga sangat penting terutama menghindari perasaan bersalah dan mengatasi rasa marah.
Bagi perempuan yang telah menikah, sebaiknya belajar untuk mengetahui kapan waktu subur. Cara yang mudah adalah dengan mengukur suhu badan.
Setiap hari suhu badan diukur dan dibuat dalam bentuk grafik. Temperatur badan menggambarkan perubahan hormon. Setelah ovulasi, suhu badan akan meningkat dan usia subur berada di sekitar tanggal-tanggal tersebut.
PASANGAN RISIKO TINGGI INFERTIL
- Ketika menikah istri sudah berusia lebih dari 35 tahun
- Haid sudah tidak teratur dari dulu, atau tidak haid sama sekali
- Pernah dikuret
- Pernah keguguran berulang
- Pernah mengalami operasi berat di perut
- Pernah mengalami infeksi di panggul
- Mengalami kesulitan dalam melakukan hubungan seks