15 Vaksin, yang Wajib Plus Vaksin Tambahan Rekomendasi IDAI
Share
Hepatitis A
Hepatitis A adalah penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis A (HAV), yang umumnya menyebar melalui konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh tinja individu yang terinfeksi atau melalui kontak langsung dengan individu yang terinfeksi.
Anak-anak memiliki risiko yang lebih tinggi untuk tertular karena mereka cenderung lebih sering terlibat dalam aktivitas yang meningkatkan risiko penularan, seperti bermain di lingkungan yang tidak bersih atau tidak menjaga kebersihan tangan dengan baik.
Gejala hepatitis A pada anak-anak sering mirip dengan flu, termasuk demam, kelelahan, mual, muntah, dan nyeri perut. Kadang-kadang, gejala ini juga bisa disertai dengan kulit dan mata yang kuning (jaundice).
Vaksin hepatitis A disuntikkan intramuskular mulai usia ≥ 12 bulan diberikan dalam 2 dosis dengan interval 6-18 bulan.
Tifoid atau Tipes
Tifoid adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi, biasanya menyebar melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh tinja individu yang terinfeksi.
Anak-anak memiliki risiko yang lebih tinggi karena pola makan dan kebiasaan higienis yang kurang.
Tipes ini berbeda dari tifus (typhus) yang secara ucapan terdengar mirip. Tifus disebabkan oleh beberapa jenis bakteri, bukan Salmonella typhi. Karena penyebab dan pengobatannya berbeda, penting untuk berkonsultasi dengan dokter.
Gejala tifoid pada anak-anak meliputi demam tinggi, sakit kepala, sakit perut, konstipasi atau diare, serta ruam kulit.
Tanpa pengobatan yang tepat, tifoid dapat menyebabkan komplikasi serius seperti perforasi usus atau infeksi pada organ lain seperti jantung atau otak.
Pencegahan tifoid melalui praktik kebersihan yang baik, termasuk mencuci tangan secara teratur, serta memastikan konsumsi makanan dan minuman yang aman, juga imunisasi.
Vaksin tifoid polisakarida disuntikkan intramuskular mulai usia 2 tahun, diulang tiap 3 tahun.