13 Ancaman Siber di 2024
Share
7. Eksploitasi Zero-Day
Pada tahun 2024, eksploitasi zero-day tetap menjadi ancaman utama yang dicari oleh para penjahat siber dan peretas negara.
Kerentanan yang belum diketahui oleh produsen perangkat atau perangkat lunak menciptakan celah yang dapat dimanfaatkan untuk melancarkan serangan.
Oleh karena itu, pembaruan perangkat lunak dan sistem secara teratur menjadi langkah yang sangat penting.
Keamanan siber tidak hanya berhenti pada pencegahan eksploitasi zero-day, tetapi juga melibatkan respons cepat dan efisien ketika kerentanan teridentifikasi.
Koordinasi antara produsen, penyedia layanan, dan komunitas keamanan siber menjadi kunci dalam mengatasi ancaman ini.
8. Risiko Keamanan Cloud
Adopsi luas layanan cloud pada tahun 2024 membawa tantangan baru dalam hal keamanan.
Misconfigurations, pelanggaran data, dan akses tidak sah ke lingkungan cloud menjadi keprihatinan utama yang memerlukan perhatian serius.
Secara khusus, konfigurasi yang tidak benar pada platform cloud dapat membuka celah besar bagi peretas untuk mengeksploitasi.
Manajemen risiko keamanan cloud harus mencakup langkah-langkah untuk mencegah kesalahan konfigurasi, memastikan enkripsi data yang efektif, dan mengelola hak akses dengan cermat.
Audit keamanan secara teratur dan pemantauan yang ketat menjadi landasan dalam melindungi data yang disimpan di lingkungan cloud.
9. Malware dan Kerentanan Mobile
Ancaman terhadap perangkat mobile semakin meningkat, terutama dengan adanya akses yang sensitif.
Melindungi perangkat mobile bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi juga memerlukan kerjasama antara pengguna, produsen perangkat, dan penyedia layanan keamanan.
Aplikasi keamanan yang terpercaya, pembaruan sistem operasi yang rutin, dan kesadaran pengguna tentang potensi ancaman menjadi kunci dalam menjaga keamanan perangkat mobile.
Penting untuk memahami bahwa ancaman terhadap perangkat mobile tidak hanya berasal dari malware, tetapi juga dari kerentanan keamanan yang dapat dimanfaatkan oleh peretas.
Oleh karena itu, pembaruan sistem operasi secara teratur dan kebijakan keamanan yang ketat menjadi langkah penting dalam melawan ancaman ini.
10. Pelanggaran Data dan Pelanggaran Privasi
Tahun 2023 menyaksikan hampir 500 insiden kebocoran data di seluruh dunia, dengan sekitar 6 miliar rekaman yang bocor ke internet.
Pelanggaran data tidak hanya mengancam keamanan individu, tetapi juga menciptakan kerentanan dalam tingkat kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan dan lembaga.
Regulasi yang ketat terkait dengan perlindungan data dan privasi menjadi semakin penting untuk mencegah pelanggaran semacam ini.
Selain itu, perusahaan juga perlu mengadopsi langkah-langkah keamanan yang proaktif, seperti enkripsi data dan kontrol akses yang ketat, untuk mengurangi risiko pelanggaran data.